بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah
dengan kesehatan jasmani dan rohani yang masih sudi kiranya diberikan oleh
penguasa alam, sang pemilik jiwa-jiwa yang rapuh dan sang penyayang yang tidak
membedakan siapapun untuk disayangi, yaitu Allah subhanahu wa ta'ala. Penulis
bersukur bisa menuliskan sedikit kalamnya, berharap bisa menjadi tetesan embun
kelak ketika telah dipanggilnya. Kemudian diri ini juga rasanya tidak berani
untuk melupakan kekasih-Nya, yang seluruh penghuni langit bersholawat
kepadanya, shollu 'alannabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam. Sudah tak
terhitung bekas luka ditubuh indah beliau, sudah tak terkira juga hati beliau
menerima seluruh makian dan hinaan dari orang terdekatnya hanya untuk
memperjuangkan kita semuanya, agar bisa duduk berdampingan dengan beliau nanti
di surga. 'amma ba'du
Allah subhanahu wa
ta'ala berfirman dalam surat Al-Munafiqun [63] ayat 11:
وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفْسًا إِذَا
جَآءَ أَجَلُهَا ۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan Allah
sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan"
Terlalu banyak surat cinta dari Allah yang dikirimkan ke hadapan kita, surat itu menumpuk hingga ratusan lembar. Surat dari seorang kekasih yang selalu mengingat kekasihnya meskipun kita sering melupakannya. Kita dilahirkan dalam keadaan bersih dari segala dosa, dan sepatutnya kita bertemu dengannya dalam keadaan bersih juga dan wangi. Bagaimana mungkin bertemu dengan kekasih tanpa persiapan mandi bahkan badan masih dipenuhi kotoran.
Maka salah satu hal yang mampu membersihka diri kita adalah dengan sholat,
Ketika masa permulaan Islam datang, seorang sahabat mendatangi nabi dan berkata "wahai Rasulullah hukumlah aku". Rasulullah hanya diam kemudian setelah melakukan sholat bersama Rasullullah, sahabat itu lalu mengulangi perkataannya "wahai Rasulullah hukumlah aku". Rupanya pemuda itu sangat takut akan misteri umurnya akan berhenti dimana dan kapan, dan sangat ketakutan bahwa dia akan di hukum nanti di hari kamat, dia berharap dengan dihukumnya di dunia, di akhirat dia bisa di ampuni juga. Namun jawaban mengejutkan terucap dari mulut Rasulullah "Kamu telah melaksanakan sholat, dosamu terhapuskan dengan sholatmu".
Begitu menakjubkan sholat yang dilakukan sahabat tersebut, sehingga tanpa hukuman dari Nabi dosanya terhapuskan dan dia bersih kembali. Maka sholat yang benar akan menjadikan orang yang melaksanakannya menjadi lebih terjaga, akhlaknya lebih sholeh dan semakin takut dengan Allah. Persis seperti kalamullah di Al-Ankabut ayat 45: إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
"Sudah solat tapi kelakuan belum berubah"...
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di surat Al-Ma'un ayat 4-5:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ
هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Celakalah
orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya."
Fakta mengejutkan yang diberikan kepada kita adalah, orang yang melaksanakan sholat saja masih dibilang celaka, lalu bagaimana dengan orang yang sengaja tidak melaksanakan sholat akibat lalai atau bahkan merasa sholat tidak penting?. Dan sepenggal cerita datang dari seorang sahabat Nabi yang sholat di mesjid Nabawi bersama Rasulullah, disuruh mengulangi sholatnya hingga 3x hanya karena lalai terhadap rukun sholat sepeti tuma'ninah, dan kita bukan sahabat nabi, tidak sholat di mesjid nabawi, tidak sholat bersama Nabi juga, bagaima mungkin kita berani melalaikan sholat?
APALAGI MENINGGALKAN SHOLAT!!
Jika dengan lalai sedikit saja di sholat mampu membuat kita celaka, lalu apa sebutan untuk yang meninggalkannya?
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibn Mas'ud:
وقال ابن مسعود : والله ما تركوها
البتَّة ولو تركوها البتة كانوا كفاراً ، ولكن تركوا المحافظة على أوقاتها . وقال
ابن عباس : يؤخِّرونها عن وقتها
Ibnu Mas’ud
mengatakan, demi Allah, mereka tidak meninggalkan semua shalat. Andai mereka
sama sekali tidak shalat, mereka kafir. Namun mereka tidak menjaga waktu
shalat. Ibnu Abbas mengatakan, ‘Makna ayat’ adalah mereka mengakhirkan shalat
hingga keluar waktu.
(Zadul Masir, 6/194).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka jangan pernah lupa akan kewajiban kita sebagai seorang hamba yang kapan saja bisa dipanggil melaporkan semua kegiatan kita di dunia. Laporan Pertanggung Jawaban dengan Allah berbeda, jika kita lalai sedikit saja, maka kita akan melapor tanpa membawa data apa-apa, menghadap atasan tanpa persiapan sungguhlah kenekatan yang sangat konyol. Maka penulis teringat perkataan seorang guru yang dulu pernah memberikan wasiat luar biasa "Mereka yang tidak mengerjakan sholat adalah orang ternekat yang pernah hidup di dunia". Allah mungkin sengaja menyuguhkan artikel ini kepada anda sebelum meninggalkan dunia, agar kita semua memakai kesempatan yang tersisa untuk lebih memprioritaskan sholat melebihi nafsu duniawi kita. Wallahu a'lam..