Cerita Magang di Bank Muamalat Tower
11:31
By
Yasir Afandi
diary
0
komentar
Kali ini adalah hari keduaku
magang di bank Muamalat tower. Seketika aku melupakan hari kemarin yang sangat
melelahkan dan kembali lagi pagi ini aku bangun sebelum sholat subuh karena
alarm di handphone yang telah aku atur sedemikian rupa. Bangun pagi sebelum
subuh sangat berat akhir-akhir ini, karena sudah terbiasa begadang di malam
harinya dan tidur hingga matahari terbit. Kebiasaan ini terjadi karena status
mahasiswa yang telah mengijak di semester 8 dan khususnya kampus saya tidak
memiliki mata kuliah lagi di jenjang tersebut, hanya fokus ke penyusunan tuas
akhir saja.
Jadi untuk menubah kebiasaan itu
secara instant dan cepat adalah dengan membuat alarm beruntun di hape saya dan
membuat nada yang keras dan panjang seperti satu lagu. Beruntun maksud saya
adalah jarak alarm yang sangat berdekatan seperti jam 04:00, 04:10, 04:30,
05:00, dengan begitu saya yakin kita akan terbangun meski akan risih jadinya
karena alarmnya akan terus berlanjut bahkan disaat kita sedang mandi.
Aku putuskan untuk berangkat
sesegera mungkin karena dari pengalaman kemarin nyaris telat masuk karena
berangkat jam 05:50. Pasang niat dan nekat bawa motor dengan bermodalkan GPS di
smartphone, karena selama ini aku hanya tau arah ke Depok kota dan Ciputat,
Selainnya ora ada!. Bukan karena aku
yang jarang keluar rumah, tapi menghafal rute adalah salah satu hal tersulit
untuk aku kuasai setelah wanita (etdah, apa hubungannya!).
Dan semuanya berjalan sesuai rencana awal,
berangkat pagi agar tidak telat masuk kerja. Namun masalahnya aku dating
kepagian, jauh dari waktu seharusnya aku masuk kantor yaitu jam 6:40 motorku
telah mendarat persis di depan bank Muamalat Tower. Datang kepagian ternyata
membuat aku bingung mau ngapain di daerah elit ini. Mungkin akan baik-baik saja
jika ada sevel atau tempat tongkrongan lainnya, namun yang terlihat hanyalah
tumpukan gedung pencakar langit dan aku tidak punya pilihan selain masuk lebih
awal, dan jadilah aku sebagai karyawan magang terbaik (ha ha ha).
Pemandangan dari Lt. 15 Muamalat Tower |
Kuletakkan tas biruku di meja kerja yang telah dipersilahkan untuk ku tempati. Dan ternyata ibu Diana sudah terlebih dahulu sampai di bank, ternyata ada yang lebih rajin lagi dari saya. Seperti kegiatan sebelumnya, aku hanya ditugasi hal-hal ringan seperti print berkas, namun hari ini ada yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Hari ini salah satu pegawai yang posisinya dekat denganku mengajari bagaimana menginput penempatan dan pencairan deposito, cocok sekali menurutku karena dari kemarin cuma mondar mandir dan bengong tanpa tujuan dan kali ini di tawari menjadi seseorang yang berguna buat bank (senengnya).
Tidak terasa jam telah menunjukkan pukul 12:00 dan waktu istirahat telah tiba, sebenarnya sudah tidak sabar untuk membuka bekal yang telah kupersiapkan dari kosan, namun ketika aku masuk ke ruangan istirahat/makan yang ada di lantai 15, para pegawai dengan ramah memberikan bekal mereka kepadaku, jad terharu (hiks..hiks). Demi menghormati niat baik mereka, aku urungkan niat untuk memakan beal yang telah kubawa, aku makan saja apa yang mereka berikan denga sedikit malu-malu kucing (meow).
***
Singkatnya sekarang sudah jam 05:00 sore dan seharusnya aku telah izin untuk meninggalkan ruang kerja. Tapi ku lirik ada beberapa pegawai yang masih sibuk menyiapkan materi untuk peserta training mereka. Jadi ku tawarkan sedikit bantuan untuk mereka berharap semua pegawai tidak ada yang pulang telat hanya arena sedikit tugasnya belum selesai. Setelah selesai, tiba saatnya untuk kembali pulang dna sebagai informasi jalan pulang dari bank Muamalatakan melintasi kawasan Sudirman, anak Jakarta pasti kenal sama kawasan super macet ini dan WOW aku menghabiskan 1 jam lebih hanya untuk melewati jalan ini, belum lagi perjalanan ku ke Sawangan Depok yang masih sangat jauh sekali.
Singkatnya aku sampai ke kos-kosan pada pukul 20:10, berarti aku menghabiskan dua setengah jam hanya untk perjalan pulang dan coba bayangkan kalau itu setiap kali aku lakukan selama aku magang dan ini adalah perhitungannya:
Dua setengah jam = 150 menit
Hari kerja bulan April = 20 hari
Hari kerja bulan Mei = 20 hari
Jadi, 150 x 40 = 6000
6000 menit adalah 100 jam
Dan 100 jam : 24 (sehari) = Kurang lebih 4 hari
Jadi selama 4 hari waktuku terbuang hanya nunggui asap kenalpot dari transportasi jalanan. Bayangin kalau selama 4 hari ente ngerjain ladang/kebun, 4 hari itu bisa kita gunakan untuk membersihkan kebun sampai menanam bibit (ha ha ha). Bayangkan itu dilakukan selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, berapa banyak waktu kita terbuang hanya di jalan?
Solusi: Pulang kampung
0 komentar: